Apakah Hukum Belajar Ilmu Sihir Untuk Membentengi Diri?
Keadaan suatu negeri yang berlatar belakang animisme dan dinamisme ternyata sangat berpengaruh bagi masyarakatnya. Sisa-sisa ajaran tersebut nampak berbekas walau pun sudah berlalu sekian lama dari masa. Terlebih lagi di saat ilmu agama yang bertumpu pada tauhid dan menjauhi kesyirikan mulai kurang mendapat perhatian di kalangan masyarakat. Akibatnya, syirik dikira tauhid dan tauhid dikira syirik, sunnah dikira bid’ah, dan bid’ah dikira sunnah, kebenaran dikira kebatilan, dan kebatilan dikira kebenaran.
Di antara warisan animisme dan dinamisme yang masih wujud di tengah-tengah masyarakat adalah ilmu sihir. Bahkan semakin parah di saat kalangan mereka yang bergelar ”Ustaz” ada yang menekuni dan mengajarkannya dengan dihiasi wirid-wirid tertentu, seraya berkata: “Ini ilmu putih bukan ilmu hitam”. Padahal hakikatnya keduanya sama-sama hitamnya dan sama-sama sihirnya.
Continue reading “Apakah Hukum Belajar Ilmu Sihir Untuk Membentengi Diri?”