Dikemaskini pada 10/10/2019 oleh Ustaz Abdullah
Al-quran yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w, yang menjadi petunjuk dalam setiap lapangan kehidupan kita, bukan sahaja berfungsi sebagai pembeza diantara yang hak dan batil, tetapi ia juga mempunyai kekuatan penyembuhan untuk segala penyakit. Sepertimana firman Allah:
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra’: 82)
Di dalam artikel ini, saya akan kongsikan dengan anda fakta ilmiah bagaimana Al-Quran mampu menyembuhkan penyakit yang dihadapi manusia, termasuk penyakit yang disebabkan gangguan jin.
Permulaan
Ketika kita memerhatikan alam semesta di sekeliling kita, kita melihat bahawa setiap atom bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom ini bagian dari logam, air, sel atau apapun. Sehingga setiap benda di dalam alam semesta ini bergetar, hal ini memberikan fakta ilmiah.
Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel. Setiap sel terhasil dari milyaran atom dan setiap atom terbuat dari nukleus positif dan elektron negatif yang berputar di sekitarnya, kerana putaran ini sebuah medan elektromagnetik dihasilkan serupa dengan medan-medan yang dihasilkan oleh sebuah mesin.
Gambar 1: Atom adalah struktur dasar di dalam alam semesta ini dan di dalam tubuh kita; ini terus-menerus bergetar, yang ertinya setiap benda bergetar sesuai degan sebuah sistem yang teliti.
Rahsia yang membuatkan otak kita berfikir adalah sebuah program akurat yang ada dalam sel-sel otak; program yang berada di dalam setiap sel ini melaksanakan tugasnya dengan teliti; kerosakan sekecil manapun dalam pelaksanaan tugasnya akan menyebabkan ketidakseimbangan dan penyakit di beberapa bahagian tubuh; pengubatan terbaik untuk ketidakseimbangan ini adalah dengan mengembalikan keseimbangan pada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh dipengaruhi oleh berbagai getaran seperti gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang suara, dan lain-lain. Tetapi apa itu suara?
Gambar 2: Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang saksama, dan perubahan sekecil manapun dalam getaran ini akan menimbulkan penyakit pada beberapa bahagian tubuh. Itulah mengapa sel-sel yang rosak harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangannya.
Kita tahu bahawa suara terbuat dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara pada sekitar 340m/detik. Setiap suara memiliki frekuensinya sendiri, dan manusia boleh mendengar dari frekuensi 20 per detik hingga frekuensi 20000 per detik.
Gelombang-gelombang ini bertebaran di udara dan kemudian ditangkap oleh telinga, kemudian berubah menjadi signal elektrik dan bergerak melalui saraf suara menuju kulit accoustic bark pada otak; sel-sel terkait dengan gelombang-gelombang tersebut dan bergerak ke dalam berbagai bahagian otak, terutama di bahagian depan; semua bahagian ini bekerja sama sesuai dengan signal-signal tersebut dan menterjemahkan mereka ke dalam bahasa yang difahami oleh manusia. Dengan demikian, otak menganalisa signal-signal tersebut dan memberikan perintah-perintahnya ke berbagai bahagian tubuh untuk terhubung dengan signal-signal itu.
Gambar 3: Suara terdiri dari getaran mekanik yang mencapai telinga kemudian sel-sel otak yang terhubung dengan getaran-getaran itu dan mengubah getaran-getarannya sendiri; itulah mengapa suara dianggap sebuah kekuatan penyembuhan yang efektif, tergantung pada sifat suara dan frekuensinya. Kita temukan kekuatan penyembuhan itu di dalam Al-Quran kerana ini adalah kitab Allah.
Dari sini muncul terapi suara. Suara tersebut adalah sebuah getaran, sel-sel tubuh bergetar, kemudian suara tersebut mempengaruhi sel-sel tubuh. Ini adalah hal yang ditemukan oleh para pengkaji baru-baru ini.
Di universiti Washington pada abad dua puluh satu belakangan ini, para ilmuwan menemukan bahawa tugas sebuah sel otak tidak hanya menganalisa informasi, setiap sel adalah sebuah komputer kecil yang bekerja mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah terus-menerus siang dan malam 24 jam.
Ellen Covey, seorang peneliti di Washington University, mengatakan bahawa ini adalah pertama kalinya kita menyedari bahawa otak tidak bekerja sebagai komputer yang besar, tetapi otak berisi sejumlah besar komputer yang bekerja dengan cara kooperatif, ada sebuah komputer kecil dalam setiap sel, dan ada komputer-komputer yang dipengaruhi oleh getaran di sekitarnya, terutama suara.
Gambar 4: Eksperimen menunjukkan bahawa di dalam setiap sel di dalam otak ada sebuah komputer yang Allah tanamkan padanya sebuah program akurat yang mengarahkan sel dan mengawal kerjanya. Itu juga menunjukkan bahawa suara mempengaruhi sel tersebut; gambar di atas adalah gambar sel yang terkena pengaruh oleh sebuah suara dan medan elektromagetik yang terbentuk di sekitarnya.
Dengan begitu, kita boleh mengatakan bahawa sel-sel di setiap bahagian tubuh bergetar dalam frekuensi tertentu, dan membentuk sebuah sistem yang rumit dan terkoordinasi yang terpengaruh oleh setiap suara di sekitarnya. Sehingga, setiap penyakit yang menyerang semua bahagian tubuh akan menyebabkan sebuah perubahan dalam getaran pada bahagian sel ini dan oleh karena itu menyebabkannya menyimpang dari sistem tubuh yang umum yang mempegaruhi seluruh tubuh. Inilah mengapa, ketika tubuh ini terkena suara tertentu, suara ini mempengaruhi sistem getaran tubuh dan terutama pada bahagian yang tidak beraturan; bahagian ini akan bertindakbalas dengan suara tertentu untuk mengembalikan sistem getaran asli, atau dengan kata lain untuk mengembalikan kondisi kesihatannya. Para ilmuwan menemukan hasil ini belum lama ini. Bagaimana kisah ilmiah ilmu pengetahuan (terapi suara) ini?
Cerita tentang terapi suara
Alfred Tomatis, seorang doktor Perancis, membuat eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia dan muncul dengan hasil bahawa indera pendengaran adalah indera yang paling penting. Beliau menemukan bahawa telinga mengawal seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya dan keseimbangan serta koordinasi gerakan-gerakannya. Beliau juga menemukan bahawa telinga mengawal susunan saraf.
Selama kajiannya, ia menemukan bahawa saraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh serta deria penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga dalam terhubung dengan seluruh bahagian tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut dan usus. Keadaan ini menjelaskan mengapa frekuensi suara mempengaruhi seluruh tubuh.
Pada 1960, ilmuwan Swiss Hans Jenny menemukan bahawa suara mempengaruhi berbagai material dan memperbarui partikular-partikularnya, dan bahawa setiap sel tubuh memiliki suaranya sendiri dan akan terpengaruh oleh pembaruan suara serta material di dalamnya. Pada 1974, para peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan yang sangat mengejutkan; Mereka menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh memiliki sistem getaran sendiri, sesuai dengan hukum fizik. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal, peneliti lainnya, menemukan bahawa suara mempengaruhi sel-sel terutama sel-sel kanser, dan bahawa suara-suara tertentu memiliki pengaruh yag kuat, hal yang ajaib yang ditemukan oleh kedua peneliti tersebut adalah suara yang memiliki kesan yang paling kuat terhadap sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri.
Gambar 5: Suara bergerak dari telinga ke otak dan mempengaruhi sel-sel otak; para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahawa suara memiliki kekuatan penyembuh yang ajaib dan kesan yang menakjubkan dari sel-sel otak yang mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh. Membaca Al-Quran memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak dan mampu mengembalikan keseimbangannya. Otak adalah organ yang mengawal tubuh dan dari sini arahan-arahan dikirim kepada seluruh organ tubuh terutama sistem kekebalan tubuh.
Fabien, seorang ilmuwan dan juga pemuzik, menempatkan sel-sel dari tubuh yang sihat dan mengenakannya kepada berbagai suara. Dia menemukan bahwa setiap not skala musik mempengaruhi medan elektromagnetik dari sel tersebut. Ketika mengambil gambar sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahawa bentuk dan nilai medan elektormagnetik dari sel itu berubah sesuai frekuensi suara dan jenis suara pembaca.
Kemudian ia melakukan eksperimen lainnya dengan mengambil setitis darah dari salah seorang pesakit, dan kemudian memantau titisan darah tersebut dengan kamera Kirlian dan meminta pesakit itu untuk mengeluarkan berbagai nada. Dia menemukan, setelah memproses gambarnya, bahawa nada tertentu dalam titisan darah itu mengubah medan elektromagnetiknya dan sepenuhnya bergetar bertindakbalas dengan pemiliknya. Dia kemudian menyimpulkan bahawa ada nada-nada tertentu yang mempengaruhi sel-sel tubuh dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan memperbaharuinya. Dia muncul dengan hasil yang penting bahawa suara manusia memiliki pengaruh kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh, pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lainnya. Peneliti ini mengatakan secara harfiah:
“Suara manusia memiliki dering khusus yang membuatnya menjadi alat pengubatan yang paling kuat. Fabien menemukan bahawa beberapa suara dengan mudah menghancurkan sel kanser, dan pada saat yang sama mengaktifkan sel sihat. Suara mempengaruhi sel darah manusia yang mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.”
Gambar 5: Sebuah sel kanser hancur dengan menggunakan frekuensi suara saja. Itulah mengapa membaca Al-Quran memiliki kesan hebat dalam perawatan kanser paling berbahaya sekalipun dan penyakit-penyakit yang menurut ilmu perubatan tidak dapat disembuhkan!
Tetapi apakah pengaruh ini terbatas hanya untuk sel-sel tubuh? Jelaslah bahawa suara mempengaruhi apapun di sekitar kita. Inilah yang Masaru Emoto, seorang ilmuwan Jepun, buktikan dalam eksperimennya terhadap air. Dia menemukan bahawa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air sangat terpengaruh oleh suara, dan bahawa ada nada-nada tertentu yang berpengaruh pada molekul-molekul ini dan membuatnya menjadi lebih teratur. Jika kita mengingat bahwa tubuh manusia 70 peratusnya terdiri dari air, maka suara yang manusia dengar mempengaruhi keteraturan pada molekul-molekul air di dalam sel-sel dan dengan cara ini molekul-molekul itu bergetar.
Gambar 7: Bentuk molekul-molekul air berubah ketika terkena suara; dengan demikian, suara sangat mempengaruhi air yang kita minum. Jika kita membacakan ayat-ayat Al-Quran pada air, sifat-sifatnya akan berubah dan akan membawa pengaruh ayat-ayat Al-Quran ke setiap sel di dalam tubuh, menyebabkannya dapat menyembuhkan. (insya Allah). Pada gambar di atas, kita melihat sebuah molekul air yang beku; medan elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara berterusan akibat kesan suara.
Bagaimana ayat-ayat Al-Quran boleh menyembuhkan?
Sekarang, mari kita memikirkan satu persoalan penting. Apa yang terjadi di dalam sel-sel tubuh dan bagaimana suara menyembuhkan? Bagaimana suara ini mempengaruhi sel-sel yang rosak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme penyembuhannya?
Para doktor terus mencari cara untuk menghancurkan beberapa virus. Jika kita memikirkan tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberikan virus itu informasi yang tersimpan di dalam, yang memungkinkannya untuk menyerang sel-sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan sel-sel itu melawan virus ini untuk menghancurkannya sementara berdiri tak berdaya di depan virus lainnya?
Gambar 8: Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh oleh getaran suara terutama suara lantunan ayat-ayat Al-Quran, suara ini menghentikan virus dan kuman dan pada saat yang sama meningkatkan aktiviti sel-sel sihat dan membangkitkan program yang terganggu yang berada di dalam untuk bersedia melawan virus dan kuman.
Lantunan ayat suci Al-Quran menciptakan sekelompok frekuensi yang mencapai telinga kemudian bergerak ke sel-sel otak dan mempengaruhinya melalui medan-medan elektromagnetik frekuensi ini yang dihasilkan dalam sel-sel ini. Sel-sel itu akan bertindakbalas dengan medan-medan tersebut dan mengubahsuai getaran-getarannya, perubahan pada getaran ini adalah apa yang kita rasakan dan fahami setelah mengalami dan mengulang.
Ini adalah sistem alami yang Allah ciptakan pada sel-sel otak, ini adalah sistem keseimbangan alami. Ini adalah apa yang Allah firmankan kepada kita di dalam Kitab Suci Al-Quran:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah]; [tetaplah atas] fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. [Itulah] agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum: 30)
Gambar 9: Gambar di atas adalah gambaran nyata sebuah sel darah yang terkena suara dan mulai mengubah medan elektromagnetik di sekitarnya; suara lantutan ayat suci Al-Quran mengubah informasi sel ini, membawa dan membuatnya lebih mampu melawan virus dan kerosakan yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit ganas.
Ayat-ayat mana yang dapat menjadi terapi penyembuhan?
Setiap ayat Al-Quran memiliki kekuatan penyembuh yang luar biasa (atas izin Allah) untuk penyakit-penyakit tertentu. Di antara surah yang biasanya dilantunkan untuk meruqyah adalah Al-Fatihah, ayat Kursi (ayat ke-255 di surah Al-Baqarah), dua ayat terakhir surah Al-Baqarah (285-286), dan tiga surah terakhir dalam Al-Quran (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) sebagaimana yang diberitahukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Tetapi, pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya Allah.
Nabi paling mulia shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari membiasakan diri membaca ayat-ayat dan doa serta dzikir lainnya, selain mengambil makanan dan minuman alami yang sihat dengan adab-adab makan yang sihat, untuk perlindungan dari berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis. Baginda shalallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah untuk melindunginya dari gangguan syaitan, termasuk dari berbagai penyakit.
Pengubatan dengan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam terbukti secara ilmiah dapat menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah itu penyakit psikologis ataupun penyakit fisik (rohani ataupun jasmani), insya Allah.
Sumber rujukan: Ar Rahmah
Sumber gambar: Al-Quran Online
(Artikel ini telah ditulis oleh Ustaz Abdullah bin Idris. Jika berminat dengan artikel di atas, anda boleh mengikuti penulisan artikel terbaru beliau melalui facebook, google+ ataupun melalui emel. Jika anda belum mendaftar sebagai Ahli Newsletter, daftar sekarang dan dapatkan 4 kelebihan Premium berbanding pembaca biasa)
Follow saya di sosial media: